Tugas Makalah :
“ PENGERTIAN FILSAFAT ”

Disusun Oleh :
JUAN JUNARDI
13020103075
HAMKA DWI SULTRA
13020103066
Jurusan Syariah /EI/II/C
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN)
Sultan Qoimuddin Kendari
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak pembimbing yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Pengertian Filsafat” , Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kendari, Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang
atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang di
cita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat
dari segi yang luas dan menyeluruhdalam segala hubungan.
Ada pula yang mengatakn filsafat adalah studi tentang
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan jabarkan dalam
konsep mendasar.
Filsafat tidak di dalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakn
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alas an yang tepat untuk solusi tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh tentang hakikat kebenaran sesuatu jadi, filsafat merupakan
suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu
masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan
yang menjadi dasar suatu tindakan.
Jika filsafat ditinjau dari segi bahasa menurut
para ahli dapat dikemukakan antara lain:
- John Brubacher
Filsafat berasal dari perkataan YUNANI yaitu
philos dan sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
- Dr. Sondang P. Siagian
Filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan.
Untuk menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu.
- Prof. Dr. Imam Barnadib, MA
Filsafat berasal dari bahasa yunani, philare
berarti cinta, dan sophia berarti kebajikan (kebajikan manusia). Dengan dasar
pengetahuan filosofis diharapkan dapat memberikan pendapat yang serba bijaksana.
- Prof. Dr. Hasan Langgulung
Filsafat adalah cinta hikmah (kebijaksanaan).
Selalu mencari dan meluangkan waktu untuk mencapainya.
Jadi,
kesimpulan bahwa filsafat adalah:
- Pengetahuan tentang kebijaksanaan
- Mencari kebenaran
- Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsif-prinsif
Dan jika filsafat ditinjau dari segi istilah
menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
- Plato (427-542 SM), yunani
Bahwa itu berada dalam dua bidang, yaitu
kebijaksanaan berbuat dan berpikir (filsafat). Perpikir dianggap sempurna
kebenaranya jika terpenuhi keseimbangan antara dasar atau alasan, kenyataan dan
tujuan atau mengandun tiga demensi waktu, massa lalu-masa sekarang-dan masa
yang akan datang.
- Al Kindi ( Abu Tasuf Ya’kub bin Isa Al Kindi, 796-894 M
Pengertian
filsafat dikalangan umat islam tiga lapangan:
- Ilmu fisika (Ilmu thabi’iyyah) meliputi tingkatan alam nyata, terdiri dari benda-benda kongkret yang dapat ditangkap pancaindra.
- Ilmu Matematika (Ilmurriyyadi), yang tidak berhubungan dengan benda, tetapi mempunyai wujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka (misalnya ilmu hitungan-hitungan, teknologi stronomi, dan musik).
- Ilmu tuhanan (Ilmu rubbiyyah), yang tidak berhubungan dengan benda sama sekali, yaitu soal ketuhanan.
- Ibnu Sina (Abu Ali Al Hussein Ibnu Sina, 980-1037 M
Seorang dokter, ahli kimia dan filosof islam,
membagi filsafat dalam dua bagian teori dan praktek. Tujuannya mengetahui
seharusnya yang dilakukan sehingga ia mendapat kebahagian di dunia dan di
akhirat.
- Immanuel Kant (1724-1804 M) yang dijuliki pakar raksasa di Barat, bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan dari:
- Apakah yang dapat kita ketahui (dijawab oleh metafisika)
- Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan ? (etika)
- Sampai manakah pengharapan kita ? (agama)
- Apa yang dinamakan manusia (antropologi)
Jadi, filsafat ialah daya upaya manusia dengan
akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik
mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia.
Filsafat dapat dijabarkan dari perkataan
“philosophia”. Kata “philos” berarti cinta dan kata “sopos” berarti
kebijaksanaaan atau pengetahuan yang mendalam. Perkataan ini berasal dari
bahasa yunani yang berarti “cinta akan kebijaksanaan” (love of wisdom). Sesuai
tradisi, pytaghoras dan Socrates-lah yang mula-mula menyebut diri
“philoshopus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophis , kaum terpelajar
pada waktu menamakan mereka itu hanyalah semu belaka. Sebagai protes terhadap
kesombongan mereka itu, maka Socrates lebih suka meyebut dirinya “pecinta
kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mengetahui pengetahuan yang luhur
(Sophia) itu. Mengingat keluhuran pengetahuan yang dikejarnya maka ia tidak mau
berkata bahwa ia mempunyai, memiliki, atau menguasai. Oleh dan luasnya filsafat
itu, maka perang tidak akan dengan sempurna dan orang tidak akan pernah
mengatakan selesai belajar. Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti
hidup, serta arti dan nilai manusia itu. Dengan demikian,dapat diberikan
defenisi filsafat sebagai berikut :
Filsafat adalah pengetahuan yang
mempelajari sebab-sebab yang pertama atau prinsip-prinsip yang tertinggi dari
segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi manusia. Dari defenisi tersebu,
jelas yang menjadi objek materialnya (lapangannya) ialah segala sesuatu yang
dipermasalahkan filsafat. Sedangkan objek formalnya (sudut pandangannya) ialah
mencapai sebab-sebab yang terdalam dari segala sesuatu, sampai kepada penyebab
yang tidak di sebabkan, ada yang disebabkan, ada yang mutlak ada, yaitu
penyebab pertama (causa prima) ialah Allah itu sendiri. Mengenai “ada” yang
tidak mutlak adalah segala ciptaan tuhan, sewaktu-waktu bias punah dimuka bumi
ini, apabila sudah saatnya sesuai dengan hokum alam atau hukum Allah (sunnatullah).
B. Ruang Lingkup Kajian Sejarah Filsafat
Ruang lingkup kajian sejarah filsafat mencakup:
- Sistem-sistem filsafat
- Filsafat Timur meliputi : Filsafat India, Filsafat Tiongkok (Cina)
Filsafat
Indonesia
- Filsafat barat meliputi : Filsafat zaman yunani kono
Filsafat
skolastik dan jaman patriotik
Filsafat zaman
modern
Filsafat zaman
sekarang
- Sistem-sitem Filsafat
Sistem filsafat adalah cara untu melakukan
sesuatu oleh seseorang filsuf dalam mencoba untuk membuat sistem yang tuntut
sehingga menunjukan suatu garis keyakinan berpikir dalam menjawab suatu masalah
filsafat.
Corak-corak
sistem filsafat antara lain:
- Realisme
Ada hal-hal yang tidak tergantung pada
pengetahuan dan bahwa hakikat hal-hal ini berbeda daripada hakikat akal yang
mengetahuinya.
- Naturalisme
Seluruh kenyatan dan dengan demikian
memustahilkan apapun yang bersifat supernatural atau yang bersifat dunia lain.
- Progmatisme
Sebuah ajaran yang menarik bagi sementara
orang.
- Filsafat Timur
- Filsafat India
Filsafat India
bersifat religious dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadi empat
periode:
- Periode weda (1500 - 600 SM)
- Periode wiracarika (600 SM - 200 M)
- Periode sutra-sutra (200 M - sekarang)
- Periode skolastik (200 M - sekarang)
- Filsafat Cina (Tiongkong)
Sejarah filsafat Cina dibagi dalam empat
periode yaitu:
- Zaman kono (600-200 SM)
- Zaman pembeharuan (200 SM - 100 M)
- Zaman neo kunfusianisme (1000 M – 1900 M)
- Zaman modern (1900 M - sekarang)
- Filsafat Islam
Filsafat skolastik islam dibagi menjadi dua
periode yaitu:
- Periode muttakalimin (700 M – 900 M)
- Periode filsafat islam (850 M – 1200 M)
- Filsafat Indonesia
- Pengertian Filsafat Pancasila
- Filsafat pancasila ialah ilmu filsafat yang objeknya pancasila.
- Tujuan mempelajari filsafat pancasila ialah:
- Untuk membentuk kepribadian yang seimbang.
- Untuk membentuk manusia susila yan berjiwa pancasila sejadi yang taat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Untuk menumbuhkan wawasan berpikir integralistik.
- Manfaat mempelajari filsafat pancasila ialah:
- Filsafat pancasila sangat membantu dalam melengkapi, menyempurnakan, memperdalam pengetahuan dan pengertian kita.
- Filsafat pancasila bermanfaat bagi penentuan sikap.
- Pancasila sebagai pendidikan nilai.
- Bagi pengembangan akademik di perguruan tinggi.
- Dengan mengetahui filsafat pancasila sebagai dasar filsafat negara.
- Akan sangat membantu pengertian kita terhadap wawasan pancasila.
4.
Sejarah
filsafat barat
Perkembangan sejarah filsafat barat dapat
dibagi dalam 4 periodesasi, yaitu:
- Zaman yunani kono (Abad ke 6 SM - Abad 6M)
- Zaman Abad pertengahan (abad 6 - 16 M)
- Zaman Modern (Abad 17 - 19 M)
- Zaman Abad Kontemporer (Abad ke 6 SM - 6 M)
C. Cabang-cabang Filsafat.
Epistemologi yaitu menyoroti dari sudut
pertama, gejala pengetahuan dan kesadaran manusia. Kritik ilmu adalah cabang
filsafat yang menyebutkan diridengan teori pembagian ilmu,metode yang digunakan
dalam ilmu, tentang kepastian dan jenis keterangan yang diberikanyang tidak
termaksud ilmu pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat.
Ontologi, sering disebut metafisika atau
filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu
sejauh itu “ada”. Teologi metafisika, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau
logos (ilmu) tentang theos (tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan. Kosmologi,
membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihkwal dan evolusinya. Filsuf
yang berperan antara lain pitagoras, plato, dan ptolemeus.
Antropologi, berkaitan dengan filsafat
manusia mempelajari manusia swbagai manusia, menguraikan apa atau siapa manusia
menurut adanya yang terdalam, sejauh bias diketahui mulai dengan akal budinya
yang murni. Etika, atau filsafat atau
filsafat moral adalah bidang filsafat moral adalah bidang filsafat yang
mempelajari tindakan manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsaat lain
karena tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia
seharusnya bertindak dalam kaitanya
dalam tujuan hidup
Etestika, sering disebut juga sebagai
filsafat keindahan (seni), adalah cabng filsafat yang berbicara tentang
pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang bersifat jasmani dan rohani.
Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsfat yang mengajarkan
jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap selama satu zaman atau suatu
bagian dunia tertentu.
Adanya bidang kajian khusus dan
cabang-cabang filsafat yang terdiri dari cabang-cabang atau bagian-bagian pokok
filsafat, misalnya filsafat tentang : bahasa, sejarah, kebudayaan, hukum,
ekonomi, administrasi, politik, ilmu-ilmu pengetahuan : ilmu matematika, ilmu
alam, ilmu teknik, agama dan lain-lain.
Dengan demikian dapatlah kita simpulkan
sebagai berikut : objek filsafat ialah segala sesuatu yang ada, sudut
pandangannya ialah sebab-sebab yangterdalam. Sifat filsfat ialah sebab-sebab
yang terdalam, sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan. Metode filsafat
ialah metode perenungan(contemplation) yang spekulatif, jalan filsafat dalam
usaha mencari atau menemukan jawaban atas segala pertanyaan hidup dan kehidupan
manusia adalah dengan berdasarkan kekuatan pikiran dan budi nurani (rasio) dan
tidak berdasarkan dan tidak berdasarkan kepada wahyu Allah atau pertolongan
istimewa dari agama tuhan.
D. Metode-Metode Kefilsafatan
a.
Analisa
- Ekstensi dan Intensi
Melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas
makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang kita pergunakan dan
peryataan-pernyataan yang kita buat.
- Berusaha memberikan defenisi dengan kata-kata yang lebih hakiki, lebih baik dan secara langsung.
- Makna yang dikandung oleh pernyataan.
Untuk memperoleh kejelasan yang sebenarnya
mungkin mengenai makna yang dikandung oleh suatu pernyataan.
- Makna tidak identik dengan kebenaran.
- Meskipun seandainya tidak benar, dan meskipun kita tidak dapat menentukan apakah benar ataukah sesat.
b.
Sintesa
- Filsafat spekulatif merupakan penyusunan sistem.
Sintem ialah mengumpulkan semua pengetahuan
yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Pross ini sering
dinamakan filsafat spekulatif.
- Contoh-contoh filsafat spekulatif :
- Mengemukakan alasan-alasan yang secara umum dapat mendasari keraguan-keraguan kita tentang segala sesuatu.
- Akal yang dengan memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya bahwa sesuatu yang paling kurang diragukan pun berarti tidak ada.
- Memberikan penjelasan secara cukup panjang tentang penalaran yang pokok untuk membuktikan adanya Tuhan.
- Segala hal yang kita tangkap dengan sangat terang dan tegas adalah benar.
- Ketubuhan pada umumnya telah dijelaskan, dan ditambahkan adanya Tuhan dibuktikan dengan suatu bukti baru yang didalamnya mungkin juga terdapat kesulitan-kesulitan.
- Pembedaan antara pembuatan memahami dengan perbuatan membayangkan juga telah dilukiskan tanda-tanda.
- Perabotan-perabotan Metadologi
(logika,
induksi, deduksi, analogi, komparansi)
- Melakukan Penyimpulan
Yakni yang bergerak dari bahan-bahan kesimpulan
tercakup dalam logika.
Logika dibagi dalam dua cabang pokok:
- Logika deduktif
Untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih
dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini
diantara suatu kelompok barang.
2.
Logika Induktif
Penarikan kesimpulan bukan dari
pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari hal-hal yang khusus.
Bentuk
penyimpulan yang lazim dipakai dalam kefilsafatan adalah:
- Analogi
Berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan
menggantikan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan yang serupa, namun
yang lebih dikenal apa yang diawali penalaran kita
2. Observasi (pengamatan)
Dapat diuji dengan pengalaman yang dapat
diulangi baik oleh orang yang mempergunakan pernyataan tersebut maupun oleh
orang lain, pada prinsipnya dapat dilakukan verifikasi.
3.
Kontradiksi
Menunjukan kesesatan pernyataan yang
dipersoalkan karena pertentangan dengan dirinya sendiri atau mengakibatkan
pertentangan dengan pernyataan yang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat
ilmu pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidsk termaksud ruang
lingkup ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan ilmu. Tetapi
objeknya tidak terbatas. Filsafat dapat mempengaruhi ilmu, karena dalam
memperoleh ilmu tersebut seorang dengan sendirinya. Tanpa di rencanakan sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat.
Walaupun mungkin tidak semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menyakan
sesuatu. Ataupun sat berfikir dan menjawab sesuatu sebenarnya sedang
berfilsafat. Mengenai pendafat para tokoh yang diantaranya adalah plato, rene
Descartes dan yang lainnya menyadari bahw berfikir itu adalah sesuatu yang
sangat berharga. Serta menyakini bahwa berfilsafat berate berpangkal kepada
suatu kebenaran yang hakiki.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2010). Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka pelajar.
salam, B.
(2000). Sejarah Filsafat Ilmu Dan Tekhnologi. Jakarta: PT. Rineka.
Diperoleh dari
http://www. google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar