Selasa, 02 Juni 2015

PENGERTIAN FILSAFAT



Tugas Makalah :                                    
“ PENGERTIAN FILSAFAT ”

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/58/Logo_STAIN_Sultan_Qaimuddin.jpg/220px-Logo_STAIN_Sultan_Qaimuddin.jpg

Disusun Oleh :
JUAN JUNARDI
13020103075
HAMKA DWI SULTRA
13020103066
Jurusan Syariah /EI/II/C
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
 (STAIN)
Sultan Qoimuddin Kendari
2014

KATA PENGANTAR


     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami.


      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
“Pengertian Filsafat” , Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.


      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

                                                                                             Kendari,   Maret  2014



                                                                                              Penyusun       

DAFTAR ISI

 




 

BAB I

PENDAHULUAN

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang di cita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruhdalam segala hubungan.
Ada pula yang mengatakn filsafat adalah studi tentang fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan jabarkan dalam konsep mendasar.
Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakn masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alas an yang tepat untuk solusi tertentu.

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian filsafat

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hakikat kebenaran sesuatu jadi, filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.
Jika filsafat ditinjau dari segi bahasa menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:



  1. John Brubacher
Filsafat berasal dari perkataan YUNANI yaitu philos dan sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
  1. Dr. Sondang P. Siagian
Filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. Untuk menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu.
  1. Prof. Dr. Imam Barnadib, MA
Filsafat berasal dari bahasa yunani, philare berarti cinta, dan sophia berarti kebajikan (kebajikan manusia). Dengan dasar pengetahuan filosofis diharapkan dapat memberikan pendapat yang serba bijaksana.
  1. Prof. Dr. Hasan Langgulung
Filsafat adalah cinta hikmah (kebijaksanaan). Selalu mencari dan meluangkan waktu untuk mencapainya.
Jadi, kesimpulan bahwa filsafat adalah:
  1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
  2. Mencari kebenaran
  3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsif-prinsif
Dan jika filsafat ditinjau dari segi istilah menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
  1. Plato (427-542 SM), yunani
Bahwa itu berada dalam dua bidang, yaitu kebijaksanaan berbuat dan berpikir (filsafat). Perpikir dianggap sempurna kebenaranya jika terpenuhi keseimbangan antara dasar atau alasan, kenyataan dan tujuan atau mengandun tiga demensi waktu, massa lalu-masa sekarang-dan masa yang akan datang.
  1. Al Kindi ( Abu Tasuf Ya’kub bin Isa Al Kindi, 796-894 M
Pengertian filsafat dikalangan umat islam tiga lapangan:
  1. Ilmu fisika (Ilmu thabi’iyyah) meliputi tingkatan alam nyata, terdiri dari benda-benda kongkret yang dapat ditangkap pancaindra.
  2. Ilmu Matematika (Ilmurriyyadi), yang tidak berhubungan dengan benda, tetapi mempunyai wujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka (misalnya ilmu hitungan-hitungan, teknologi stronomi, dan musik).
  3. Ilmu tuhanan (Ilmu rubbiyyah), yang tidak berhubungan dengan benda sama sekali, yaitu soal ketuhanan.
  1. Ibnu Sina (Abu Ali Al Hussein Ibnu Sina, 980-1037 M
Seorang dokter, ahli kimia dan filosof islam, membagi filsafat dalam dua bagian teori dan praktek. Tujuannya mengetahui seharusnya yang dilakukan sehingga ia mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat.
  1. Immanuel Kant (1724-1804 M) yang dijuliki pakar raksasa di Barat, bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan dari:
  1. Apakah yang dapat kita ketahui (dijawab oleh metafisika)
  2. Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan ? (etika)
  3. Sampai manakah pengharapan kita ? (agama)
  4. Apa yang dinamakan manusia (antropologi)
Jadi, filsafat ialah daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia.
Filsafat dapat dijabarkan dari perkataan “philosophia”. Kata “philos” berarti cinta dan kata “sopos” berarti kebijaksanaaan atau pengetahuan yang mendalam. Perkataan ini berasal dari bahasa yunani yang berarti “cinta akan kebijaksanaan” (love of wisdom). Sesuai tradisi, pytaghoras dan Socrates-lah yang mula-mula menyebut diri “philoshopus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophis , kaum terpelajar pada waktu menamakan mereka itu hanyalah semu belaka. Sebagai protes terhadap kesombongan mereka itu, maka Socrates lebih suka meyebut dirinya “pecinta kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mengetahui pengetahuan yang luhur (Sophia) itu. Mengingat keluhuran pengetahuan yang dikejarnya maka ia tidak mau berkata bahwa ia mempunyai, memiliki, atau menguasai. Oleh dan luasnya filsafat itu, maka perang tidak akan dengan sempurna dan orang tidak akan pernah mengatakan selesai belajar. Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti hidup, serta arti dan nilai manusia itu. Dengan demikian,dapat diberikan defenisi filsafat sebagai berikut :
Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama atau prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi manusia. Dari defenisi tersebu, jelas yang menjadi objek materialnya (lapangannya) ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan filsafat. Sedangkan objek formalnya (sudut pandangannya) ialah mencapai sebab-sebab yang terdalam dari segala sesuatu, sampai kepada penyebab yang tidak di sebabkan, ada yang disebabkan, ada yang mutlak ada, yaitu penyebab pertama (causa prima) ialah Allah itu sendiri. Mengenai “ada” yang tidak mutlak adalah segala ciptaan tuhan, sewaktu-waktu bias punah dimuka bumi ini, apabila sudah saatnya sesuai dengan hokum alam atau hukum Allah (sunnatullah).

B.     Ruang Lingkup Kajian Sejarah Filsafat

Ruang lingkup kajian sejarah filsafat mencakup:
  1. Sistem-sistem filsafat
  2. Filsafat Timur meliputi : Filsafat India, Filsafat Tiongkok (Cina)
Filsafat Indonesia
  1. Filsafat barat meliputi : Filsafat zaman yunani kono
Filsafat skolastik dan jaman patriotik
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman sekarang
  1. Sistem-sitem Filsafat
Sistem filsafat adalah cara untu melakukan sesuatu oleh seseorang filsuf dalam mencoba untuk membuat sistem yang tuntut sehingga menunjukan suatu garis keyakinan berpikir dalam menjawab suatu masalah filsafat.
Corak-corak sistem filsafat antara lain:
  1. Realisme
Ada hal-hal yang tidak tergantung pada pengetahuan dan bahwa hakikat hal-hal ini berbeda daripada hakikat akal yang mengetahuinya.
  1. Naturalisme
Seluruh kenyatan dan dengan demikian memustahilkan apapun yang bersifat supernatural atau yang bersifat dunia lain.
  1. Progmatisme
Sebuah ajaran yang menarik bagi sementara orang.
  1. Filsafat Timur
  1. Filsafat India
Filsafat India bersifat religious dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadi empat periode:
  1. Periode weda (1500 - 600 SM)
  2. Periode wiracarika (600 SM - 200 M)
  3. Periode sutra-sutra (200 M - sekarang)
  4. Periode skolastik (200 M - sekarang)
  1. Filsafat Cina (Tiongkong)
Sejarah filsafat Cina dibagi dalam empat periode yaitu:
  1. Zaman kono (600-200 SM)
  2. Zaman pembeharuan (200 SM - 100 M)
  3. Zaman neo kunfusianisme (1000 M – 1900 M)
  4. Zaman modern (1900 M - sekarang)
  1. Filsafat Islam
Filsafat skolastik islam dibagi menjadi dua periode yaitu:
  1. Periode muttakalimin (700 M – 900 M)
  2. Periode filsafat islam (850 M – 1200 M)
  1. Filsafat Indonesia
  1. Pengertian Filsafat Pancasila
  2. Filsafat pancasila ialah ilmu filsafat yang objeknya pancasila.
  1. Tujuan mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Untuk membentuk kepribadian yang seimbang.
  • Untuk membentuk manusia susila yan berjiwa pancasila sejadi yang taat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Untuk menumbuhkan wawasan berpikir integralistik.
  1. Manfaat mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Filsafat pancasila sangat membantu dalam melengkapi, menyempurnakan, memperdalam pengetahuan dan pengertian kita.
  • Filsafat pancasila bermanfaat bagi penentuan sikap.
  • Pancasila sebagai pendidikan nilai.
  • Bagi pengembangan akademik di perguruan tinggi.
  • Dengan mengetahui filsafat pancasila sebagai dasar filsafat negara.
  • Akan sangat membantu pengertian kita terhadap wawasan pancasila.
4.      Sejarah filsafat barat
Perkembangan sejarah filsafat barat dapat dibagi dalam 4 periodesasi, yaitu:
  1. Zaman yunani kono (Abad ke 6 SM - Abad 6M)
  2. Zaman Abad pertengahan (abad 6 - 16 M)
  3. Zaman Modern (Abad 17 - 19 M)
  4. Zaman Abad Kontemporer (Abad ke 6 SM - 6 M)

C.     Cabang-cabang Filsafat.

Epistemologi yaitu menyoroti dari sudut pertama, gejala pengetahuan dan kesadaran manusia. Kritik ilmu adalah cabang filsafat yang menyebutkan diridengan teori pembagian ilmu,metode yang digunakan dalam ilmu, tentang kepastian dan jenis keterangan yang diberikanyang tidak termaksud ilmu pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat.
Ontologi, sering disebut metafisika atau filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu “ada”. Teologi metafisika, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau logos (ilmu) tentang theos (tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan. Kosmologi, membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihkwal dan evolusinya. Filsuf yang berperan antara lain pitagoras, plato, dan ptolemeus.
Antropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia swbagai manusia, menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang terdalam, sejauh bias diketahui mulai dengan akal budinya yang murni. Etika, atau filsafat  atau filsafat moral adalah bidang filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsaat lain karena tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya  bertindak dalam kaitanya dalam tujuan hidup
Etestika, sering disebut juga sebagai filsafat keindahan (seni), adalah cabng filsafat yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang bersifat jasmani dan rohani. Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsfat yang mengajarkan jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap selama satu zaman atau suatu bagian dunia tertentu.
Adanya bidang kajian khusus dan cabang-cabang filsafat yang terdiri dari cabang-cabang atau bagian-bagian pokok filsafat, misalnya filsafat tentang : bahasa, sejarah, kebudayaan, hukum, ekonomi, administrasi, politik, ilmu-ilmu pengetahuan : ilmu matematika, ilmu alam, ilmu teknik, agama dan lain-lain.
Dengan demikian dapatlah kita simpulkan sebagai berikut : objek filsafat ialah segala sesuatu yang ada, sudut pandangannya ialah sebab-sebab yangterdalam. Sifat filsfat ialah sebab-sebab yang terdalam, sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan. Metode filsafat ialah metode perenungan(contemplation) yang spekulatif, jalan filsafat dalam usaha mencari atau menemukan jawaban atas segala pertanyaan hidup dan kehidupan manusia adalah dengan berdasarkan kekuatan pikiran dan budi nurani (rasio) dan tidak berdasarkan dan tidak berdasarkan kepada wahyu Allah atau pertolongan istimewa dari agama tuhan.




D.    Metode-Metode Kefilsafatan

a.       Analisa
  1. Ekstensi dan Intensi
Melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang kita pergunakan dan peryataan-pernyataan yang kita buat.
  1. Berusaha memberikan defenisi dengan kata-kata yang lebih hakiki, lebih baik dan secara langsung.
  2. Makna yang dikandung oleh pernyataan.
Untuk memperoleh kejelasan yang sebenarnya mungkin mengenai makna yang dikandung oleh suatu pernyataan.
  1. Makna tidak identik dengan kebenaran.
  2. Meskipun seandainya tidak benar, dan meskipun kita tidak dapat menentukan apakah benar ataukah sesat.
b.      Sintesa
  1. Filsafat spekulatif merupakan penyusunan sistem.
Sintem ialah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Pross ini sering dinamakan filsafat spekulatif.
  1. Contoh-contoh filsafat spekulatif :
  • Mengemukakan alasan-alasan yang secara umum dapat mendasari keraguan-keraguan kita tentang segala sesuatu.
  • Akal yang dengan memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya bahwa sesuatu yang paling kurang diragukan pun berarti tidak ada.
  • Memberikan penjelasan secara cukup panjang tentang penalaran yang pokok untuk membuktikan adanya Tuhan.
  • Segala hal yang kita tangkap dengan sangat terang dan tegas adalah benar.
  • Ketubuhan pada umumnya telah dijelaskan, dan ditambahkan adanya Tuhan dibuktikan dengan suatu bukti baru yang didalamnya mungkin juga terdapat kesulitan-kesulitan.
  • Pembedaan antara pembuatan memahami dengan perbuatan membayangkan juga telah dilukiskan tanda-tanda.
  1. Perabotan-perabotan Metadologi
(logika, induksi, deduksi, analogi, komparansi)
  1. Melakukan Penyimpulan
Yakni yang bergerak dari bahan-bahan kesimpulan tercakup dalam logika.
Logika dibagi dalam dua cabang pokok:
  1. Logika deduktif
Untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini diantara suatu kelompok barang.
2.      Logika Induktif
Penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari hal-hal yang khusus.
Bentuk penyimpulan yang lazim dipakai dalam kefilsafatan adalah:




  1. Analogi
Berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan yang serupa, namun yang lebih dikenal apa yang diawali penalaran kita
2.      Observasi (pengamatan)
Dapat diuji dengan pengalaman yang dapat diulangi baik oleh orang yang mempergunakan pernyataan tersebut maupun oleh orang lain, pada prinsipnya dapat dilakukan verifikasi.
3.      Kontradiksi
Menunjukan kesesatan pernyataan yang dipersoalkan karena pertentangan dengan dirinya sendiri atau mengakibatkan pertentangan dengan pernyataan yang lain.

BAB III

PENUTUP

      A.  Kesimpulan

Filsafat adalah  ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidsk termaksud ruang lingkup ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan ilmu. Tetapi objeknya tidak terbatas. Filsafat dapat mempengaruhi ilmu, karena dalam memperoleh ilmu tersebut seorang dengan sendirinya. Tanpa di rencanakan  sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun mungkin tidak semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menyakan sesuatu. Ataupun sat berfikir dan menjawab sesuatu sebenarnya sedang berfilsafat. Mengenai pendafat para tokoh yang diantaranya adalah plato, rene Descartes dan yang lainnya menyadari bahw berfikir itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Serta menyakini bahwa berfilsafat berate berpangkal kepada suatu kebenaran yang hakiki.

DAFTAR PUSTAKA

 

Adib, M. (2010). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
salam, B. (2000). Sejarah Filsafat Ilmu Dan Tekhnologi. Jakarta: PT. Rineka.

Diperoleh dari http://www. google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar